Jumat, 31 Oktober 2025

Ciri‑ciri Luka Sunat yang Mulai Sembuh

Khitan atau sunat adalah prosedur umum yang menyebabkan luka pada kulit. Mengetahui tanda‑tanda bahwa luka sunat sedang sembuh sangat penting agar orangtua tidak panik dan bisa memberikan perawatan yang tepat. Artikel ini menjelaskan ciri‑ciri penyembuhan, waktu yang biasa ditempuh, Langkah perawatan yang mendukung, pantangan yang sebenarnya, serta tanda bahaya yang perlu segera ditangani oleh tenaga medis.


1. Tanda‑tanda luka sunat yang wajar ketika mulai sembuh

  1. Luka mulai kering

    • Setelah beberapa hari, keluarannya (serosanguineous discharge: cairan sedikit bercampur darah) berkurang dan permukaan luka mulai kering.

    • Terbentuknya keropeng tipis atau jaringan baru pada permukaan luka adalah proses normal.

  2. Warna kulit memudar dari merah ke kecokelatan atau normal

    • Pada fase awal, area bekas operasi cenderung kemerahan karena peradangan. Seiring waktu, kemerahan akan memudar menjadi kecokelatan, lalu mendekati warna kulit normal.

  3. Bengkak dan nyeri berangsur menurun

    • Pembengkakan ringan dan nyeri setelah prosedur adalah normal, namun seharusnya menurun setiap hari. Jika anak sudah bisa bergerak lebih nyaman dan mengeluh nyeri lebih sedikit, itu tanda perbaikan.

  4. Tidak ada nanah, cairan berbau, atau demam

    • Adanya nanah (cairan kental berwarna kuning/kehijauan) atau bau busuk mengindikasikan infeksi. Jika tidak ada, itu pertanda baik.

  5. Kulit sekitar luka tidak makin memerah menyebar

    • Peradangan yang meluas ke area kulit di sekitarnya bisa menandakan masalah; jika tidak terjadi, penyembuhan normal.

  6. Anak makan, tidur, dan aktif seperti biasa

    • Perbaikan perilaku—nafsu makan kembali, tidur nyenyak, dan aktivitas meningkat—biasanya mengiringi proses penyembuhan.


2. Perkiraan waktu penyembuhan

  • 48–72 jam pertama: Nyeri dan pembengkakan paling terasa. Keluar sedikit darah atau cairan jernih mungkin terjadi.

  • 1–2 minggu: Banyak pasien menunjukkan permukaan luka mulai mengering dan berkurangnya rasa sakit.

  • 3–6 minggu: Jaringan kulit terus menutup dan area makin mendekati normal. Pada sebagian teknik (mis. klamp), potongan kulit lepas atau bekas jaringan menurun dalam beberapa minggu.

  • 6–12 minggu: Penyembuhan lengkap pada kebanyakan pasien, terutama pada bayi dan anak kecil. Pada dewasa bisa membutuhkan waktu sedikit lebih lama.

Catatan: waktu ini bersifat umum; variasi tergantung metode sunat, usia, dan kondisi kesehatan.


3. Perawatan harian yang mendukung penyembuhan

  • Jaga kebersihan: Cuci tangan sebelum menyentuh area luka. Bersihkan area sesuai petunjuk dokter (biasanya dengan air mengalir dan sabun ringan atau antiseptik yang dianjurkan).

  • Keringkan dengan lembut: Tepuk perlahan menggunakan kain bersih; jangan digosok.

  • Ganti pembalut bila perlu: Jika pembalut basah atau kotor, ganti. Pada banyak kasus setelah 24–48 jam pembalut bisa dilepas dan luka dibiarkan terbuka bila dianjurkan.

  • Gunakan salep antibiotik bila diresepkan: Oles tipis sesuai anjuran.

  • Pakaian longgar: Gunakan celana dalam dan celana yang longgar untuk mengurangi gesekan.

  • Kontrol nyeri: Jika perlu, berikan obat pereda nyeri yang direkomendasikan (mis. parasetamol) sesuai dosis.


4. Makanan dan minuman: mitos vs fakta

  • Mitos: Ada pantangan makanan khusus yang mutlak setelah khitan (seperti tidak boleh makan daging tertentu atau buah tertentu).

  • Fakta: Tidak ada pantangan medis spesifik. Yang dianjurkan adalah makanan bergizi, cukup protein, vitamin (khususnya vitamin C), dan cairan yang cukup untuk mendukung proses penyembuhan. Hindari makanan yang membuat anak rewel atau menyebabkan muntah/diare.


5. Tanda bahaya — segera cari pertolongan medis jika muncul:

  • Keluar nanah berwarna kuning/kehijauan atau bau busuk dari luka.

  • Demam >38°C yang menetap.

  • Pembengkakan yang semakin meluas atau kemerahan yang menyebar jauh dari area luka.

  • Perdarahan banyak yang tidak berhenti setelah penekanan selama beberapa menit.

  • Nyeri hebat yang tidak reda dengan obat pereda nyeri sederhana.

Jika salah satu tanda ini muncul, segera hubungi klinik atau rumah sakit terdekat.


6. Perbedaan pada metode sunat (catatan singkat)

  • Metode klamp (Smart Klamp, Alis Klamp, dll.): Biasanya luka lebih bersih dan perdarahan minimal — beberapa pasien mengalami pelepasan klamp setelah beberapa hari; penyembuhan permukaan bisa sedikit berbeda waktunya.

  • Metode konvensional (sayatan & jahitan): Mungkin memerlukan perawatan jahitan dan sedikit lebih lama sampai jahitan larut atau dilepas.

Perawatan dasar sama: jaga kebersihan, hindari gesekan, dan perhatikan tanda infeksi.

Apakah boleh mandi setelah khitan? Boleh, biasanya setelah 24–48 jam. Gunakan air hangat, bersihkan area dengan lembut, lalu keringkan.

Berapa lama anak boleh kembali ke sekolah atau bermain? Aktivitas ringan biasanya boleh setelah 2–3 hari jika anak sudah nyaman. Hindari olahraga berat atau berenang sampai luka benar‑benar kering dan dokter memberikan izin (biasanya 1–4 minggu tergantung kasus).

Apakah bekas khitan akan menimbulkan masalah seksual di masa dewasa? Jika penyembuhan berjalan normal dan tidak ada komplikasi, tidak ada efek negatif pada fungsi seksual.

Luka sunat yang sehat umumnya akan menunjukkan tanda‑tanda seperti permukaan yang mengering, warna kulit yang mulai normal, berkurangnya pembengkakan dan nyeri, serta tidak adanya nanah atau bau. Perawatan sederhana—kebersihan, pakaian longgar, dan asupan gizi mendukung proses penyembuhan. Namun, jika muncul tanda infeksi atau perdarahan hebat, segera hubungi tenaga medis.


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Kamis, 30 Oktober 2025

Sudah Sunat Tapi Masih Ada Kulup? Ini Penyebab dan solusinya!

     Penyebab sunat masih menyisakan kulup (kulit penutup kepala penis) bisa terjadi karena beberapa hal. Berikut penjelasannya 👇

🔍 1. Pemotongan Kulup Tidak Sempurna

  • Kadang saat proses khitan, kulit yang dipotong terlalu sedikit, sehingga sebagian kulup masih menutupi kepala penis (glans).

  • Hal ini bisa terjadi pada metode manual atau pada anak dengan anatomi penis tertentu (misalnya kepala penis kecil atau tertarik ke dalam).

⚙️ 2. Penarikan Kulit Kurang Maksimal Saat Proses Khitan

  • Saat dokter menarik kulit sebelum memotong, bila tidak sepenuhnya keluar atau bayi/anak bergerak, maka hasilnya bisa tidak rata atau sisa kulit lebih banyak di satu sisi.

🧬 3. Anatomi Penis Tertanam (Buried Penis)

  • Pada anak dengan lemak pubis tebal atau penis yang “tenggelam”, kulit sekitar penis tampak berlebih sehingga terlihat seperti belum disunat padahal sudah.

  • Kondisi ini bukan karena kesalahan potong, tapi karena bentuk alami tubuh.

🩹 4. Pembengkakan Pasca Khitan

  • Setelah khitan, pembengkakan bisa membuat kulit seperti masih menutupi kepala penis. Biasanya akan membaik setelah bengkak reda.

⚠️ 5. Adanya Adesi atau Lengket Kulup ke Kepala Penis

  • Kadang kulit yang tersisa menempel kembali (re-adhesi) ke kepala penis karena perawatan luka yang kurang tepat (jarang dibersihkan, tidak ditarik perlahan saat mandi).


💡 Solusi:

  • Evaluasi ke dokter bila tampak masih ada kulit menutupi kepala penis setelah luka sembuh (±2–4 minggu).

  • Bila benar sisa kulit terlalu banyak, bisa dilakukan revisi sunat (khitan ulang), biasanya prosedur cepat dan ringan.

  • Jaga agar area tetap bersih, kulit ditarik perlahan saat mandi untuk mencegah lengket kembali.



More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682


Rabu, 29 Oktober 2025

Sunat Dewasa: Kenapa Masih Dilakukan dan Apa yang Harus Diketahui?

 

Sunat atau sirkumsisi sering kali identik dengan anak-anak. Namun faktanya, banyak pria dewasa yang juga memilih untuk disunat — baik karena alasan medis, kebersihan, maupun keagamaan. Sunat pada usia dewasa membutuhkan perhatian khusus, baik sebelum maupun sesudah tindakan, agar hasilnya optimal dan proses pemulihan berjalan lancar.

Ada beberapa alasan mengapa pria dewasa tetap perlu atau memilih untuk disunat:

1. Alasan Medis

Beberapa kondisi medis memang mengharuskan tindakan sunat, seperti:

  • Fimosis: Kulit kulup terlalu sempit sehingga sulit ditarik ke belakang dan menyulitkan saat buang air kecil atau hubungan seksual.

  • Parafimosis: Kulup yang tersangkut di belakang kepala penis dan tidak bisa kembali ke posisi semula, menimbulkan nyeri dan pembengkakan.

  • Balanitis: Peradangan pada kepala penis akibat infeksi atau kebersihan yang kurang baik.

  • Infeksi saluran kemih berulang: Sunat membantu menurunkan risiko infeksi berulang akibat penumpukan bakteri di bawah kulup.

2. Kebersihan dan Kesehatan

Kulup yang tidak disunat dapat menjadi tempat berkumpulnya smegma — campuran antara sel kulit mati, minyak, dan bakteri. Jika tidak dibersihkan dengan baik, dapat menimbulkan bau tidak sedap dan infeksi. Setelah disunat, area genital menjadi lebih mudah dibersihkan, sehingga membantu menjaga kebersihan dan mencegah penyakit.

3. Alasan Keagamaan dan Budaya

Bagi banyak pria Muslim, sunat merupakan bagian dari ajaran agama. Namun, di luar itu, beberapa pria dewasa juga melakukannya karena alasan budaya, kebersihan, atau mengikuti tradisi keluarga.

4. Pertimbangan Estetika dan Kenyamanan

Beberapa pria merasa lebih nyaman setelah disunat — baik secara fisik maupun psikologis. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasangan juga merasakan manfaat dari sisi kebersihan dan kenyamanan saat berhubungan.


🔹 Apa yang Perlu Diketahui Sebelum Sunat Dewasa

Sunat pada pria dewasa tentu berbeda dari anak-anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih detail dan mempertimbangkan beberapa hal:

  1. Kondisi kesehatan umum: Apakah pasien memiliki penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan pembekuan darah.

  2. Pemilihan metode: Kini tersedia metode modern yang minim nyeri dan cepat sembuh, seperti:

    • Smart Klamp: tanpa jahit, hasil rapi, luka cepat kering.

    • Stapler Sunat: menggunakan alat khusus berbentuk cincin, proses cepat dan minim perdarahan.

    • Laser atau Elektrokauter: luka kecil, cepat, dan minim bekas.

  3. Persiapan mental dan fisik: Pasien perlu cukup istirahat dan menghindari konsumsi obat pengencer darah sebelum prosedur.


🔹 Proses dan Perawatan Setelah Sunat

Proses sunat dewasa biasanya berlangsung sekitar 15–30 menit, tergantung metode dan kondisi pasien. Setelah tindakan, pasien bisa langsung pulang (tanpa rawat inap).

Perawatan setelah sunat meliputi:

  • Menjaga kebersihan luka: Ganti perban sesuai petunjuk dokter. Hindari penggunaan salep atau cairan sembarangan tanpa anjuran medis.

  • Gunakan pakaian longgar: Agar tidak menekan area luka dan meminimalkan gesekan.

  • Konsumsi obat sesuai resep: Dokter biasanya memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mencegah infeksi.

  • Istirahat cukup: Hindari aktivitas berat dan hubungan seksual hingga luka benar-benar sembuh (biasanya 1–2 minggu).


🔹 Berapa Lama Penyembuhan Sunat Dewasa?

Masa penyembuhan bervariasi tergantung metode dan kondisi tubuh pasien.

  • Umumnya, luka mulai kering dalam 5–7 hari,

  • dan sembuh total dalam 10–14 hari.
    Pasien dengan kondisi tertentu seperti diabetes mungkin membutuhkan waktu lebih lama.


🔹 Apakah Sunat Dewasa Aman?

Dengan teknologi modern dan tenaga medis profesional, sunat dewasa kini aman, cepat, dan minim risiko. Komplikasi seperti perdarahan atau infeksi sangat jarang terjadi jika dilakukan di klinik terpercaya dengan prosedur steril serta didukung dokter berpengalaman.

Sunat dewasa bukan hal yang tabu atau terlambat untuk dilakukan. Justru bagi sebagian pria, ini menjadi langkah penting menjaga kesehatan, kebersihan, dan kepercayaan diri. Dengan metode modern dan tenaga ahli, prosesnya kini jauh lebih mudah, aman, dan nyaman dibanding dulu.


Klinik dR.Sunat
💉 Spesialis Khitan Modern — Aman, Cepat, dan Tanpa Jahit
📞 Reservasi: 0878-5182-5682
🌐 www.doktersunatku.com


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Selasa, 28 Oktober 2025

Kenapa Setelah Khitan Keluar Zat Putih Atau Yang Di Sebut SMEGMA (Cairan Putih)

     Smegma adalah zat putih seperti pasta atau lemak yang terbentuk secara alami di area genital (kemaluan), baik pada laki-laki maupun perempuan.

Berikut penjelasannya 👇

🧬 Asal Smegma

Smegma berasal dari:

  • Sel-sel kulit mati (epitel yang terkelupas),

  • Minyak alami (sebum) dari kelenjar di kulit,

  • Kadang bercampur dengan sisa urin atau kotoran kecil.

👦 Pada Laki-laki

  • Biasanya muncul di bawah kulup (kulit penutup kepala penis) pada anak yang belum disunat.

  • Fungsinya alami, membantu melicinkan kulup agar mudah digerakkan.

  • Namun bila menumpuk dan tidak dibersihkan, bisa menyebabkan:

    • Bau tidak sedap

    • Iritasi atau radang (balanitis)

    • Infeksi bakteri

👧 Pada Perempuan

  • Terbentuk di lipatan antara klitoris dan labia minora.

  • Sama seperti pada laki-laki, bila jarang dibersihkan bisa menimbulkan bau dan iritasi.

💡 Kesimpulan

➡️ Smegma bukan penyakit, tapi penumpukannya dapat menyebabkan gangguan kebersihan dan infeksi.
➡️ Sunat (khitan) pada laki-laki membantu mencegah penumpukan smegma, sehingga lebih higienis dan sehat.



More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Senin, 27 Oktober 2025

Ketahuilah macam-macam metode khitan sebagai berikut!

 

⚕️ 1. Metode Konvensional (Pisau/Bedah Biasa)

Cara: Kulit dipotong manual dengan pisau bedah, lalu dijahit.
Kelebihan:

  • Murah dan mudah dilakukan.

  • Cocok untuk semua usia.
    Kekurangan:

  • Waktu penyembuhan lebih lama.

  • Risiko perdarahan lebih tinggi.

  • Luka perlu dijahit.


⚙️ 2. Metode Klamp (Smart Klamp, Alisklamp, Tara Klamp, dll.)

Cara: Kulit penis dijepit alat khusus (klamp) yang sekaligus memotong dan menghentikan perdarahan.
Kelebihan:

  • Cepat dan minim perdarahan.

  • Tidak perlu jahit.

  • Anak bisa langsung mandi dan beraktivitas ringan.
    Kekurangan:

  • Alat harus dilepas setelah beberapa hari.

  • Rasa tidak nyaman saat alat dilepas.


💨 3. Metode Laser / Cauter / Elektrokauter

Cara: Pemotongan menggunakan energi panas (bukan benar-benar laser).
Kelebihan:

  • Cepat dan minim darah.

  • Luka lebih steril dan rapi.
    Kekurangan:

  • Tidak cocok untuk semua jenis kulit.

  • Risiko luka bakar ringan jika tidak hati-hati.


🩹 4. Metode Lem (Tissue Adhesive / Lem Khusus Medis)

Cara: Luka setelah khitan direkatkan dengan lem medis, tanpa jahitan.
Kelebihan:

  • Hasil rapi, minim bekas.

  • Nyaman dan cepat kering.
    Kekurangan:

  • Tidak cocok untuk luka besar atau kulit tebal.

  • Biaya sedikit lebih mahal.


👶 5. Metode Stapler

Cara: Menggunakan alat seperti cincin + pisau otomatis yang memotong dan menutup luka sekaligus.
Kelebihan:

  • Sangat cepat (±5 menit).

  • Luka rapi, perdarahan minimal.
    Kekurangan:

  • Biaya lebih mahal.

  • Alat dilepas setelah beberapa hari.


📌 Kesimpulan

MetodeTanpa JahitMinim DarahCepat SembuhCocok untuk
KonvensionalSemua usia
KlampAnak & remaja
Laser/CauterAnak & dewasa
LemAnak & remaja
StaplerAnak & dewasa






More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Sabtu, 25 Oktober 2025

Ketahuilah Asal Usul Sejarah Khitan, Yuk Mari Kita Simak !

 

🕰️ Sejarah Khitan

🌍 1. Khitan Sudah Ada Sejak Zaman Kuno

    Khitan bukan tradisi baru — praktik ini sudah dilakukan ribuan tahun sebelum masa Nabi Muhammad ﷺ.
    Bukti tertua ditemukan pada lukisan dinding Mesir Kuno (sekitar tahun 2400 SM), yang menggambarkan proses khitan pada anak laki-laki.
Artinya, khitan sudah dikenal sejak zaman Firaun, jauh sebelum munculnya agama-agama besar seperti Yahudi, Kristen, dan Islam.


✡️ 2. Khitan dalam Tradisi Nabi Ibrahim AS

    Dalam Islam, Nabi Ibrahim AS disebut sebagai orang pertama yang disunat atas perintah Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:

“Nabi Ibrahim berkhitan ketika berumur delapan puluh tahun dengan kapak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

    Dari peristiwa itu, khitan kemudian menjadi syiar dan ajaran tauhid, yang diwariskan kepada keturunannya — termasuk umat Islam saat ini.


☪️ 3. Khitan dalam Agama dan Budaya

  • Yahudi: Khitan dilakukan pada hari ke-8 setelah kelahiran sebagai tanda perjanjian antara Allah dan Bani Israel (Kitab Kejadian 17:10–14).

  • Kristen: Tidak mewajibkan khitan, tetapi beberapa kelompok di Afrika dan Timur Tengah masih melakukannya karena tradisi.

  • Islam: Diteruskan sebagai ibadah dan fitrah, bagian dari kebersihan diri dan kesempurnaan iman.

  • Budaya Nusantara: Di Indonesia, khitan sudah menjadi tradisi sosial dan keagamaan, biasanya disertai syukuran atau selamatan sebagai tanda anak mulai beranjak dewasa.


⚕️ 4. Perkembangan Khitan di Era Modern

    Dulu khitan dilakukan secara tradisional oleh dukun sunat atau mantri.
Namun kini, berkembang metode medis modern yang lebih aman, cepat, dan minim nyeri — seperti:

  • Smart Klamp

  • Alisklamp

  • Laser / Cauter / Biotech
    Metode ini membuat anak lebih nyaman dan penyembuhan lebih cepat.


💡 Kesimpulan

    Khitan bukan sekadar ritual agama, tapi juga warisan sejarah panjang umat manusia yang mengajarkan kebersihan, kesehatan, dan ketaatan kepada Tuhan.



More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Jumat, 24 Oktober 2025

Ukuran Burung Normal Anak Sebelum Khitan

         Ukuran penis (burung) anak bukan patokan utama untuk menentukan siap atau tidaknya dikhitan, tapi secara medis tetap ada ukuran rata-rata yang bisa jadi acuan untuk memastikan anatomi normal dan prosedur khitan bisa dilakukan dengan aman.

Berikut gambaran ukuran normal penis anak (flaccid, belum ereksi) berdasarkan usia:

UsiaPanjang rata-rata (saat tidak ereksi)Rentang normal
Bayi baru lahir± 3,5 cm2,4 – 5,5 cm
Usia 1–5 tahun± 4 cm3 – 5,5 cm
Usia 6–10 tahun± 4,5–5 cm3,5 – 6 cm
Usia 11–13 tahun± 6 cm4 – 8 cm
Usia >13 tahun (pra-pubertas)± 7–9 cm5 – 10 cm

🩺 Catatan penting:

  • Bila panjang penis kurang dari 2,5 cm pada bayi baru lahir, bisa dikategorikan mikropenis, dan perlu evaluasi dokter anak atau androlog.

  • Pada anak-anak yang gemuk, penis kadang tampak “pendek” karena terbenam oleh lemak pubis (buried penis) — ini bukan berarti ukurannya kecil, dan tetap bisa dikhitan dengan teknik khusus.

  • Yang lebih penting dari ukuran adalah anatomi kulit kulup, lubang kencing normal, dan tidak ada kelainan bawaan seperti hypospadia atau chordee.

👉 Jadi, selama penis terlihat normal secara bentuk dan fungsi, khitan bisa dilakukan kapan saja — bahkan pada bayi, anak, hingga remaja.



More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Kamis, 23 Oktober 2025

Bagaimana luka khitan itu?

 

Luka Khitan: Penyebab Lama Kering dan Cara Agar Cepat Sembuh

🔹 Apa Itu Luka Khitan?

Luka khitan adalah bekas sayatan pada kulit penis setelah prosedur pemotongan kulup (prepusium).
Luka ini termasuk luka operasi ringan dan umumnya sembuh dalam 5–10 hari, tergantung metode yang digunakan (klamp, laser, atau jahit konvensional).

Namun pada beberapa anak, luka bisa lama kering bahkan lebih dari 2 minggu.


🔹 Kenapa Luka Khitan Bisa Lama Kering?

Beberapa faktor dapat memperlambat penyembuhan luka khitan:

1. Infeksi Luka

Jika luka tidak dijaga kebersihannya, bakteri bisa masuk dan menyebabkan nanah, bengkak, atau kemerahan yang menetap.
Ciri: luka basah terus, keluar cairan kekuningan, nyeri bertambah.

2. Luka Terlalu Lembap

Sering terkena air, keringat, atau dibalut terlalu rapat dapat membuat luka sulit mengering.
Lembap = sulit kering dan mudah infeksi.

3. Gesekan Celana

Celana yang ketat atau bahan kasar bisa menggesek luka dan menghambat penyembuhan.

4. Anak Terlalu Aktif

Berjalan, berlari, atau naik sepeda terlalu dini bisa menyebabkan luka terbuka kembali.

5. Alergi atau Reaksi terhadap Obat

Beberapa anak bisa mengalami reaksi terhadap salep atau plester yang digunakan.

6. Kondisi Medis

Anak dengan diabetes, obesitas, atau daya tahan tubuh lemah cenderung lebih lambat sembuh.


🔹 Cara Merawat Luka Khitan Agar Cepat Kering dan Sembuh

1. Jaga Luka Tetap Kering & Bersih

  • Hindari mandi berendam selama 3–5 hari pertama.

  • Gunakan air mengalir bila harus membersihkan area sekitar luka.

  • Keringkan dengan tisu steril atau hair dryer suhu dingin.

2. Gunakan Obat Sesuai Anjuran Dokter

  • Oleskan salep antibiotik jika diresepkan.

  • Beri obat anti nyeri & anti bengkak sesuai petunjuk dokter.

  • Jangan mengganti salep sembarangan.

3. Gunakan Celana Khusus Pasca Khitan

  • Pilih celana longgar atau celana sunat khusus yang menjaga luka tidak bergesekan.

4. Batasi Aktivitas Anak

  • Hindari berlari, naik sepeda, atau bermain bola selama minimal 5–7 hari.

  • Istirahat cukup agar tubuh fokus menyembuhkan luka.

5. Konsumsi Makanan Bergizi

  • Perbanyak protein (ikan, telur, ayam) dan buah kaya vitamin C.

  • Hindari makanan pedas, berminyak, dan minuman bersoda dalam 3 hari pertama.

6. Kontrol ke Klinik

  • Lakukan pemeriksaan ulang sesuai jadwal (biasanya 3–7 hari setelah khitan).

  • Bila ada tanda infeksi, segera kembali ke dokter.


🔹 Tanda Luka Khitan Normal

Hari keKondisi Umum
1–2    Bengkak ringan, kemerahan, sedikit nyeri
3–5    Luka mulai kering, bengkak berkurang
7–10        Luka semakin mengecil, jaringan baru tumbuh
>10    Luka kering sempurna, tanpa nyeri atau cairan

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Segera periksa jika muncul tanda-tanda berikut:

  • Luka basah terus atau bernanah

  • Bau tidak sedap

  • Anak demam

  • Bengkak tidak berkurang setelah 5 hari

  • Nyeri bertambah parah

Luka khitan yang dirawat dengan baik biasanya cepat kering dan sembuh sempurna.
Kunci utamanya adalah:

“Kering, bersih, tidak tergesek, dan kontrol rutin ke dokter.”

Dengan perawatan yang benar, anak akan pulih nyaman dan bisa beraktivitas normal dalam waktu singkat.


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Rabu, 22 Oktober 2025

Pantangan Makanan Yang Harus di Hindari Setelah Khitan

 Setelah khitan, makanan dan minuman berperan penting dalam mempercepat penyembuhan luka. Berikut panduan makan dan minum yang baik sesuai kebiasaan sehari-hari:

Yang Dianjurkan:

  1. Air putih banyak — bantu proses detoks dan menjaga kelembapan tubuh.

  2. Sayur dan buah segar — seperti bayam, wortel, pepaya, dan pisang, kaya vitamin C dan serat.

  3. Sumber protein — telur, ikan, ayam, tahu, tempe untuk mempercepat regenerasi jaringan luka.

  4. Susu atau yogurt — membantu pemulihan dan menjaga daya tahan tubuh.

  5. Makanan rumah biasa — nasi, lauk pauk rumahan, asalkan bersih dan bergizi seimbang.

🚫 Yang Sebaiknya Dihindari:

  1. Makanan pedas dan asam — bisa mengiritasi luka.

  2. Makanan berlemak dan digoreng — memperlambat penyembuhan.

  3. Seafood tertentu (udang, cumi, kerang) — bisa memicu gatal pada sebagian anak.

  4. Minuman bersoda atau berwarna — mengandung gula dan zat aditif yang tidak baik untuk pemulihan.

  5. Jajanan tidak higienis — seperti ciki, permen, atau gorengan pinggir jalan.




More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Selasa, 21 Oktober 2025

Khitan Massal di Indonesia

Khitan massal adalah kegiatan sunat (khitan) yang dilakukan secara bersama-sama kepada sejumlah peserta biasanya anak laki-laki dalam satu waktu dan tempat tertentu.

Acara ini sering diselenggarakan oleh:

  • Pemerintah daerah, puskesmas, dan rumah sakit,

  • Yayasan sosial, masjid, lembaga keagamaan,

  • Atau sponsor swasta (CSR, komunitas, klinik sunat).

Tujuan Utama Khitan Massal

  1. Meningkatkan kesehatan masyarakat

    • Khitan membantu menjaga kebersihan organ genital, mencegah infeksi saluran kemih, dan mengurangi risiko penyakit menular.

  2. Meringankan beban biaya keluarga

    • Kegiatan ini biasanya gratis atau disubsidi, sehingga membantu keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

  3. Meningkatkan kepedulian sosial

    • Khitan massal menjadi bentuk gotong royong dan solidaritas masyarakat dalam beramal.

  4. Menjalankan syariat agama

    • Dalam Islam, khitan adalah ibadah dan tanda kesucian diri, biasanya dilakukan di usia anak-anak.

Kegiatan ini biasanya meliputi:

  1. Registrasi dan pemeriksaan kesehatan — memastikan anak dalam kondisi sehat dan layak dikhitan.

  2. Prosedur khitan oleh tenaga medis profesional — menggunakan metode modern seperti:

    • Klamp (Smart Klamp, Alis Klamp)

    • Metode Bitech / Lem

    • Laser / Elektrik Cauter

  3. Perawatan dan edukasi pasca khitan — anak diberi obat, perban steril, serta edukasi pantangan dan perawatan luka.

  4. Kegiatan pendukung — biasanya disertai acara hiburan anak, santunan, atau pembagian hadiah agar suasana menyenangkan.

Manfaat Khitan Massal

AspekManfaat
MedisMenjaga kebersihan alat kelamin, mencegah infeksi, mempercepat penyembuhan bila dilakukan dengan metode modern.
SosialMembangun solidaritas, mempererat tali persaudaraan, dan menjadi momen kebersamaan.
EkonomiMenghemat biaya bagi keluarga kurang mampu.
KeagamaanMenjalankan sunnah dan ibadah yang disyariatkan dalam Islam.

Contoh Kegiatan Khitan Massal di Indonesia

  • Puskesmas & Dinas Kesehatan: sering mengadakan program khitan massal dalam rangka HUT RI, Hari Kesehatan Nasional, atau bulan Ramadan.

  • Klinik & Rumah Sakit: menawarkan khitan massal modern dengan tenaga medis dan fasilitas steril.

  • Lembaga Sosial & Masjid: menyelenggarakan kegiatan amal, biasanya disertai santunan anak yatim.


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Senin, 20 Oktober 2025

Khitan Perempuan di Indonesia: Perspektif Medis, Budaya & Regulasi

Khitan perempuan (dikenal juga dalam literatur internasional sebagai praktik yang termasuk Female Genital Mutilation/Cutting — FGM/C) tetap menjadi topik sensitif di Indonesia: secara budaya dilanggengkan dalam sebagian komunitas, tetapi mendapat kecaman dari komunitas kesehatan dan hak asasi internasional. Perkembangan regulasi nasional dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan upaya mengharmoniskan norma medis, hak asasi, dan kepentingan budaya. 


Perspektif medis: risiko, “medicalization”, dan bukti ilmiah

  • Tidak ada manfaat kesehatan: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa FGM/C tidak memiliki manfaat kesehatan dan justru berisiko menimbulkan perdarahan berat, infeksi akut, komplikasi saat buang air kecil, kista, nyeri haid, hingga masalah obstetrik di kemudian hari. WHO mengklasifikasikan berbagai prosedur ini sebagai berbahaya dan tidak direkomendasikan. 

  • Tren medicalization (praktik dilakukan tenaga medis): Dalam beberapa dekade terakhir ada fenomena “medicalized FGM” — yaitu praktik dipindahkan dari tradisional ke setting klinis oleh tenaga kesehatan. WHO dan pedoman global terbaru memperingatkan bahwa tindakan medis hanya memberi legitimasi pada praktik yang berbahaya dan mendorong keluarnya rekomendasi untuk mengakhiri medicalization. WHO juga menerbitkan rekomendasi terbarunya untuk menanggulangi peningkatan medicalized FGM (April 2025). 

  • Tingkat komplikasi dapat bervariasi menurut jenis prosedur dan siapa yang melakukannya, tetapi bukti konsisten menunjukkan tidak ada manfaat medis yang menjustifikasi risiko tersebut. Oleh karena itu komunitas medis global menganjurkan penghentian praktik. 


Perspektif budaya & agama di Indonesia

  • Akar budaya dan agama: Di banyak komunitas Muslim di Indonesia, khitan perempuan dipandang sebagai tradisi atau amalan agama (dengan variasi praktik dan usia pelaksanaannya). Persepsi ini membuat upaya penghapusan menjadi kompleks karena bersinggungan dengan identitas budaya dan kepercayaan agama masyarakat setempat. Studi etnografis dan survei lokal menunjukkan keragaman sikap dari penerimaan pasif hingga penolakan. 

  • Peran tokoh agama & organisasi keagamaan: Terdapat perbedaan pandangan di kalangan pemuka agama. Sebagian tokoh dan organisasi menilai khitan perempuan sebagai tradisi yang boleh dilakukan dengan syarat “tidak membahayakan”, sementara organisasi hak perempuan dan beberapa pihak lain mendorong penghapusan praktik. Publikasi dan pernyataan resmi dari organisasi keagamaan atau adat dapat mempengaruhi sikap komunitas lokal. 


Perspektif regulasi & kebijakan di Indonesia — perkembangan terkini

  • Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes): Di masa lalu, terdapat kebijakan-kebijakan kementerian yang mengatur atau memberi pedoman terkait praktik khitan (mis. perdebatan seputar Permenkes tahun 2010). Hal ini sempat memicu perdebatan hukum dan etik tentang apakah pemerintah harus mengatur, membolehkan, atau melarang praktik tersebut. 

  • Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2024 (implementasi UU Kesehatan): Perkembangan regulasi terbaru berupa Peraturan Pemerintah (PP) yang terkait pelaksanaan UU Kesehatan dikabarkan memasukkan ketentuan yang menyinggung penghapusan praktik sunat/khitan perempuan dalam konteks layanan kesehatan, dan mendapat perhatian lembaga-lembaga HAM/advokasi perempuan. Komnas Perempuan menyambut baik regulasi yang mendorong penghapusan praktik tersebut dan meminta perluasan cakupan perlindungan. Pernyataan resmi Komnas Perempuan mengkaji perluasan perlindungan untuk semua kelompok umur. 

  • Kesenjangan implementasi: Meskipun ada kebijakan nasional, implementasi di lapangan bervariasi antar daerah dipengaruhi norma lokal, peran tokoh adat/agama, serta akses layanan kesehatan. Beberapa daerah bahkan pernah mengeluarkan kebijakan daerah yang berbeda atau ambigu, sehingga memunculkan polemik. Studi dan laporan negara menunjukkan bahwa kebijakan saja belum cukup tanpa pendidikan komunitas dan keterlibatan tokoh lokal. 

Isu khitan perempuan/FGM di Indonesia berdiri di persimpangan medis, budaya, dan hukum. Bukti medis dan panduan internasional jelas menyatakan risiko dan menyerukan penghentian praktik. Namun perubahan nyata mensyaratkan kebijakan yang tegas, dialog kultural yang sensitif, serta keterlibatan aktif komunitas dan pemuka agama. Langkah terpadu regulasi yang jelas,  advokasi edukatif,  penegakan etika medis  adalah kunci menuju penghapusan praktik yang berbahaya tanpa memicu resistensi sosial yang kontraproduktif.


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Sabtu, 18 Oktober 2025

Beberapa Bentuk atau Model Khitan (Sunat)

Ada beberapa bentuk atau model khitan (sunat) — tergantung pada metode dan hasil akhir bentuk kulit yang dipotong serta cara penutupan luka. Berikut penjelasannya agar mudah dipahami 👇


1. Berdasarkan Teknik atau Alat yang Digunakan

a. Konvensional (Tradisional)

  • Cara: Kulit dipotong menggunakan pisau bedah biasa, lalu dijahit manual.

  • Kelebihan: Murah, bisa dilakukan di mana saja.

  • Kekurangan: Waktu penyembuhan lebih lama, risiko pendarahan lebih tinggi.

  • Model hasil: Luka berbentuk melingkar dengan jahitan di sekeliling kepala penis.

b. Klamp (Smart Klamp, Alis Klamp, Tara Klamp, dll)

  • Cara: Menggunakan alat penjepit khusus yang menekan kulit, lalu dipotong tanpa dijahit.

  • Kelebihan: Minim darah, hasil rapi, cepat selesai.

  • Kekurangan: Alat harus dilepas setelah beberapa hari, bisa terasa tidak nyaman.

  • Model hasil: Rapi dan seragam, tanpa bekas jahitan.

c. Laser / Cauter / Electric

  • Cara: Menggunakan energi panas untuk memotong kulit.

  • Kelebihan: Cepat, perdarahan minimal.

  • Kekurangan: Harus dilakukan oleh dokter terlatih karena ada risiko luka bakar.

  • Model hasil: Mirip konvensional tapi lebih halus di tepi potongan.

d. Metode Lem (Tissue Adhesive)

  • Cara: Setelah kulit dipotong, luka direkatkan menggunakan lem medis, bukan jahitan.

  • Kelebihan: Tanpa benang, hasil estetik.

  • Kekurangan: Belum semua klinik menyediakan.

  • Model hasil: Rapi, hampir tanpa bekas jahitan.


2. Berdasarkan Bentuk Akhir Kulit (Model Estetik)

Model ini kadang disesuaikan dengan permintaan pasien (biasanya remaja atau dewasa):

a. Model Minimalis (High Cut)

  • Kulit dipotong lebih banyak, kepala penis lebih terbuka.

  • Terlihat “lebih dewasa” secara estetika.

b. Model Sedang (Medium Cut)

  • Sebagian kulit disisakan secukupnya untuk melindungi tepi kepala.

  • Umum dipilih untuk anak-anak.

c. Model Natural (Low Cut)

  • Kulit yang dipotong sedikit, kepala penis masih agak tertutup sebagian.

  • Direkomendasikan pada bayi atau balita.


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Mitos dan Fakta Seputar Khitan,Simak Yuk Bunda2:)

  Mitos dan Fakta Seputar Khitan (Sunat) Khitan atau sunat adalah tindakan medis berupa pemotongan sebagian atau seluruh kulit penutup kepa...