🕰️ Sejarah Khitan
🌍 1. Khitan Sudah Ada Sejak Zaman Kuno
Khitan bukan tradisi baru — praktik ini sudah dilakukan ribuan tahun sebelum masa Nabi Muhammad ﷺ.
Bukti tertua ditemukan pada lukisan dinding Mesir Kuno (sekitar tahun 2400 SM), yang menggambarkan proses khitan pada anak laki-laki.
Artinya, khitan sudah dikenal sejak zaman Firaun, jauh sebelum munculnya agama-agama besar seperti Yahudi, Kristen, dan Islam.
✡️ 2. Khitan dalam Tradisi Nabi Ibrahim AS
Dalam Islam, Nabi Ibrahim AS disebut sebagai orang pertama yang disunat atas perintah Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Nabi Ibrahim berkhitan ketika berumur delapan puluh tahun dengan kapak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari peristiwa itu, khitan kemudian menjadi syiar dan ajaran tauhid, yang diwariskan kepada keturunannya — termasuk umat Islam saat ini.
☪️ 3. Khitan dalam Agama dan Budaya
-
Yahudi: Khitan dilakukan pada hari ke-8 setelah kelahiran sebagai tanda perjanjian antara Allah dan Bani Israel (Kitab Kejadian 17:10–14).
-
Kristen: Tidak mewajibkan khitan, tetapi beberapa kelompok di Afrika dan Timur Tengah masih melakukannya karena tradisi.
-
Islam: Diteruskan sebagai ibadah dan fitrah, bagian dari kebersihan diri dan kesempurnaan iman.
-
Budaya Nusantara: Di Indonesia, khitan sudah menjadi tradisi sosial dan keagamaan, biasanya disertai syukuran atau selamatan sebagai tanda anak mulai beranjak dewasa.
⚕️ 4. Perkembangan Khitan di Era Modern
Dulu khitan dilakukan secara tradisional oleh dukun sunat atau mantri.
Namun kini, berkembang metode medis modern yang lebih aman, cepat, dan minim nyeri — seperti:
-
Smart Klamp
-
Alisklamp
-
Laser / Cauter / Biotech
Metode ini membuat anak lebih nyaman dan penyembuhan lebih cepat.
💡 Kesimpulan
Khitan bukan sekadar ritual agama, tapi juga warisan sejarah panjang umat manusia yang mengajarkan kebersihan, kesehatan, dan ketaatan kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar