1. Nilai Keimanan
Nilai Keimanan Khitan adalah sebaik-baik syariat yang Allah SWT turunkan kepada hamba-Nya karena mengandung hal yang baik dalam bidang lahir dan batin. Ia adalah pelengkap fitrah (keimanan) yang diciptakan Allah SWT. Untuk manusia. Asal syariat khitan adalah menyempurnakan agama.18 Sebagaimana ibadah-ibadah lain, inti dari khitan adalah iman. Dengan kata lain, khitan merupakan institusi atau perwujudan iman seseorang. Iman memiliki dimensi spiritual yang dapat diwujudkan dalam tindakan melalui ibadah. Bagi masyarakat Indonesia kebanyakan khitan dilakukan ketika anak berusia baligh. Sebagai seorang yang telah berdiri sendiri di hadapan hukum Allah SWT, ia berkewajiban berikrar syahadatain. Imam Malik dan Ahmad bin Hanbal berpendapat bahwa orang yang tidak berkhitan tidak sah menjadi imam dan tidak sah syahadatnya.26 Orang yang tidak mengucapkan syahadat belum dianggap masuk Islam. Khitan menyempurnakan Islam karena ia indikator orang masuk Islam.
2. Nilai Kesehatan
Khitan termasuk perkara yang disyariatkan Allah SWT kepada hamba-Nya demi menyempurnakan kesehatan jasmani maupun rohani sesuai dengan fitrahnya. Khitan erat kaitannya dengan pemeliharaan kebersihan kemaluan karena orang lebih mudah membersihkan kelaminnya sesudah buang air kecil. Khitan adalah aspek penting dalam thaharah (kesucian dan kebersihan) yang sangat ditekankan dalam syariat dalam Islam. Ketika kulit yang menutupi penis tidak dikhitan, maka air kencing dan kotoran yang lain dapat mengumpul di bawah lipatan kulit. Daerah ini dapat menjadi infeksi dan penyakit karena menjadi tempat pertumbuhan bakteri. Bagi kehidupan manusia, kesehatan jelas sangat penting terlebih bagi fisik (lahiriyah) semata, tetapi yang utama adalah kesehatan hati dan akal. Kesehatan diperlukan orang untuk ibadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Dengan demikian tanpa tubuh sehat orang tidak akan bisa menjalankan ibadah dan dia akan merasa berat menjalankannya.
3. Nilai Ibadah
Shalat adalah kewajiban yang mensyaratkan kesucian diri dari hadats dan najis. Sedangkan salah satu sumber timbulnya najis adalah alat kelamin (khasafah). Sementara itu, apabila khasafah masih tertutup oleh kulit (kulup) maka sisa air kencing sulit untuk dibersihkan akibatnya kewajiban shalat praktis tidak terpenuhi lantaran tidak terpenuhinya salah satu dari sekian syarat sahnya shalat.
4.Nilai Pendidikan Seks
Terdapat beberapa faktor yang menentukan kepentingan khitan dalam Islam. Kepentingan tersebut adalah untuk membedakan orang Islam dan orang non Islam, untuk kebersihan dan membantu manusia mengendalikan nafsu syahwat.42 Khitan menjadi penting dari segi kesehatan bahkan dari nafsu syahwat bisa mengendalikannya. Khitan menjadi penyeimbang antara nafsu binatang dengan tidak bernafsu sama sekali. Jika nafsu birahi melampaui batas maka orang akan sama dengan binatang. Sebaliknya jika tidak mempunyai nafsu tentu ia akan sama seperti benda-benda mati. Khitan menempatkan orang pada posisi pertengahan. Pada dasarnya khitan mengajarkan anak menjadi dewasa. Faedah yang bisa didapat dari khitan dari sudut psikologis adalah anak merasa dirinya sudah muslim dan dia wajib menutupi auratnya dan tidak boleh melihat aurat orang lain
Kesimpulan
Islam menganjurkan khitan, disamping karena perintah Allah swt., khitan sebagai pra syarat mutlak menunaikan ibadah (shalat) khitan menjadi tradisi umat Islam bahkan agama non Islam banyak yang melakukan khitan. Khitan dilakukan anak ketika dia memasuki usia baligh. (2) selain sebagai perintah Allah swt. khitan memiliki nilai-nilai pendidikan yang dapat diterapkan pada pendidikan anak, nilai-nilai pendidikan yang ada dalam khitan, yaitu pendidikan keimanan, pendidikan kesehatan, pendidikan ibadah dan pendidikan seks. Nilai-nilai tersebut menjadi pokok bagi terlaksananya pendidikan yang ingin dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar