Pada dasarnya khitan atau sunat itu akan sakit meskipun, ada sebagian yang bilang tidak sakit karena efek bius namun jika obat biusnya sudah habis maka yang terjadi adalah rasa sakit akan muncul. sakit diakibatkan adanya luka pada penis yang sudah dilakukan proses pembedahan dengan cara menghilangkan jaringan kulit yang menutupi bagian penis. Seiring dengan perkembangan jaman yang modern tidak sedikit orang tua memilih khitan atau sunat yang tanpa rasa sakit untuk anaknya. Namun jangan salah masyarakat juga kadang masih memilih sunat dengan metode manual/ tradisional. Biasanya ini masih dilakukann di kawasan pedesaan yang dimana jauh dari fasilitas kesehatan yang memadai. Jadi, semuanya tergantung dari keinginan dan kondisi pasien sendiri. kali ini kita akan lebih mengenal tentang apa itu sunat manual atau sunat tradisional.
1. Khitan manual/ Tradisional
Metode sunat tradisional mungkin saat ini sudah jarang ditemui di daerah perkotaan. Teknik sunat tradisional biasanya dilakukan oleh juru khitan, dukun khiytan, atau yang berpengalaman di bidang khita. khitan yang dilakukan adalah dengan cara menggunakan pisau, silet, atau alat bambu yang sudah ditajamkan. Sebelum digunakan peralatan semuanya harus dibersihkan atau di sterilkan terlebih dahulu dengan cara diberi alkohol atau dipanaskan. khitan yang dilakukan biasanya Tanpa pembiusan, dengan cara kulit penis yang akan dipotong diregangkan dengan
sejenis alat penjepit, baru kemudian dipotong langsung dengan sekali. Setelah itu, bekas luka khitan akan ditaburi semacam obat antiinfeksi dan dibalut dengan kasa tanpa adanya proses jahitan.
Kelebihan dari sunat Tradisional:
- Prosesnya cepat karena langsung dilakukan tanpa pembiusan.
Kekurangan:
- Akan berisiko adanya perdarahan dan infeksi, jika penanganan kurang tepat, dan alat yang digunakan kurang bersih
- akan berisiko terpotongnya saraf di sekitar penis yang dapat memengaruhi hubungan seksual pada masa depan ketika anak sudah dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar