Rabu, 15 Oktober 2025

Asal Mula Khitan

Awal mula khitan (sunat) sudah sangat tua dan merupakan salah satu praktik medis dan keagamaan tertua di dunia. Berikut penjelasannya secara singkat dan mudah dipahami 👇

1. Zaman Kuno (Ribuan Tahun Sebelum Masehi)

  • Asal-usul khitan sudah ditemukan sejak lebih dari 4.000 tahun yang lalu.

  • Bukti tertua ditemukan di Mesir Kuno, sekitar 2400 SM, berupa lukisan dinding di makam kuno yang menggambarkan proses sunat.

  • Tujuannya pada masa itu diyakini untuk kebersihan, kedewasaan, dan simbol kemurnian.

2. Dalam Tradisi Agama Yahudi

  • Dalam agama Yahudi, khitan disebut “Brit Milah” (perjanjian sunat).

  • Dilakukan pada hari ke-8 setelah bayi laki-laki lahir.

  • Diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim AS sebagai tanda perjanjian antara Tuhan dan keturunannya.

3. Dalam Islam

  • Dalam Islam, khitan dianggap sebagai fitrah (tanda kebersihan dan ketaatan).

  • Nabi Ibrahim AS juga dikenal sebagai orang pertama yang berkhitan, sebagaimana disebut dalam hadis:

    “Nabi Ibrahim berkhitan pada usia delapan puluh tahun dengan kapak.” (HR. Bukhari & Muslim)

  • Nabi Muhammad ﷺ menganjurkan umatnya untuk berkhitan sebagai bentuk menjaga kebersihan dan kesehatan.

4. Dalam Dunia Medis Modern

  • Di luar alasan agama, kini banyak negara menerapkan khitan karena terbukti mengurangi risiko infeksi saluran kemih, HIV, dan kanker penis.

  • Jadi, khitan bukan hanya tradisi agama, tapi juga tindakan kesehatan yang diakui dunia medis.

Khitan sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, kemudian menjadi perintah agama melalui Nabi Ibrahim AS, dan kini terbukti bermanfaat secara medis dan higienis.


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682


Selasa, 14 Oktober 2025

Mitos atau Fakta: Kulit Potongan Khitan Tidak Boleh Dibuang

 

1. Perspektif medis (dokter/klinik)

  • Kulit yang dipotong adalah jaringan tubuh—mirip jaringan dari tindakan medis lain—bukan benda mistis.

  • Karena itu termasuk limbah biologis, klinik biasanya mengelolanya dengan prosedur limbah medis: dikumpulkan, dimasukkan wadah khusus, lalu diolah/disingkirkan sesuai peraturan (insinerasi atau proses lain).

  • Tujuannya: menghindari risiko infeksi dan menjaga kebersihan lingkungan.

2. Perspektif agama & budaya

  • Dalam banyak komunitas Muslim, ada yang memilih mengubur potongan kulit sebagai bentuk penghormatan terhadap bagian tubuh manusia. Ini lebih ke adat/etika, bukan kewajiban agama yang tegas.

  • Ada juga keluarga yang tidak keberatan kulit dibuang oleh klinik karena alasan praktis dan kebersihan.

  • Menurut mayoritas ulama, tidak ada kewajiban khusus untuk menyimpan kulit hasil khitan.
    Namun, karena termasuk bagian tubuh manusia, disarankan diperlakukan dengan hormat — biasanya dengan cara dikubur, bukan dibuang sembarangan.
    Hal ini termasuk bentuk adab terhadap tubuh manusia, bukan kewajiban syariat.

3. Perspektif praktis/keamanan

  • Menyimpan atau mengambil pulang potongan jaringan tanpa persiapan dapat menimbulkan risiko kebersihan (mis. cairan tubuh, kontaminasi).

  • Oleh karena itu, banyak klinik tidak menyarankan memberi potongan jaringan kepada keluarga, kecuali jika ada prosedur khusus dan persetujuan serta fasilitas penanganan yang aman.


Opsi yang biasa tersedia & rekomendasi

  1. Dibuang oleh klinik (opsi standar & paling aman)

    • Klinik memasukkan ke wadah limbah medis, lalu memproses sesuai aturan.

    • Rekomendasi: ini pilihan paling higienis dan aman.

  2. Dikubur oleh keluarga (opsi budaya/religius)

    • Banyak klinik bersedia mengembalikan jaringan untuk dikubur jika keluarga meminta, tetapi harus ada prosedur: jaringan diberi wadah tertutup/steril, petunjuk penanganan, dan surat persetujuan.

    • Rekomendasi: tanyakan dulu kebijakan klinik — bukan semua klinik mengizinkan karena aturan limbah medis di tempat mereka.

  3. Diberi ke keluarga untuk disimpan (jarang dianjurkan)

    • Potensi risiko kebersihan/infeksi; biasanya tidak direkomendasikan kecuali keluarga memiliki alasan kuat dan memahami cara penanganan yang aman.

Jadi:
Mitos:
Tidak boleh dibuang karena bisa membawa “sial” atau “akibat buruk.”
Fakta: Kulit khitan boleh dibuang, sebaiknya dengan cara yang sopan dan steril sesuai standar medis atau dikubur dengan baik.

More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682


Sabtu, 11 Oktober 2025

Kenapa Pria Wajib Berkhitan??

 

🩺 1. Dari Sisi Medis

    Khitan memiliki banyak manfaat kesehatan:

  • Mencegah infeksi saluran kemih (ISK) – Kulit kulup (preputium) bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Dengan disunat, risiko ISK menurun drastis.

  • Mencegah fimosis dan parafimosis – Kulup yang sempit bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil atau ereksi, bahkan bisa jadi darurat medis.

  • Menjaga kebersihan area genital – Kepala penis lebih mudah dibersihkan tanpa kulup, mengurangi risiko bau dan iritasi.

  • Menurunkan risiko infeksi menular seksual (IMS) – Termasuk HIV, HPV, dan herpes, karena berkurangnya area yang rentan luka atau lembap.

  • Menurunkan risiko kanker penis dan bahkan menurunkan risiko kanker serviks pada pasangan karena penurunan transmisi HPV.


🕌 2. Dari Sisi Agama

    Dalam ajaran Islam, khitan adalah bagian dari fitrah manusia dan merupakan tanda kesucian           serta ketaatan pada perintah Allah.
    Rasulullah ﷺ bersabda:

“Lima perkara termasuk fitrah: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memotong kumis.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, khitan adalah bentuk menjaga kebersihan diri sebagai ibadah dan mengikuti sunnah Nabi.


💡 3. Dari Sisi Sosial & Psikologis

  • Pria yang berkhitan cenderung lebih percaya diri dan lebih diterima secara sosial.

  • Kebersihan genital juga meningkatkan kenyamanan dan keintiman dalam hubungan rumah tangga.


📌 Kesimpulan

Khitan bukan sekadar tradisi — tetapi:

Tindakan medis, ibadah, dan gaya hidup sehat.
Menjaga kebersihan, mencegah penyakit, dan menyempurnakan fitrah manusia.



More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682



 

Jumat, 10 Oktober 2025

Metode Sunat yang Cocok untuk Bayi

Untuk bayi, pilihan metode sunat umumnya disesuaikan dengan ukuran alat kelamin, ketebalan kulit kulup, serta keamanan dan kenyamanan pasca tindakan. Berikut penjelasan beberapa metode sunat yang cocok untuk bayi 👶✨

1. Metode Konvensional (Bedah Minor Tradisional)

  • Cocok untuk: Bayi usia <1 tahun.

  • Kelebihan: Kulit bisa disesuaikan dengan presisi oleh dokter.

  • Kekurangan: Perlu perawatan luka lebih hati-hati karena area lembut.

  • Durasi: 15–30 menit.

2. Metode Cauter / Bipolar (BiTech)

  • Cocok untuk: Bayi hingga anak kecil.

  • Kelebihan:

    • Minim perdarahan karena luka langsung “disegel” panas.

    • Proses cepat dan steril.

    • Luka lebih cepat kering.

  • Durasi: ±10–15 menit.

3. Metode Smart Clamp Mini / Klamp Bayi

  • Cocok untuk: Bayi usia >1 bulan dengan ukuran penis cukup.

  • Kelebihan:

    • Tidak perlu jahitan.

    • Risiko infeksi rendah.

    • Praktis dan bersih, cocok untuk bayi aktif.

  • Kelemahan: Kadang terasa sedikit tidak nyaman saat alat dilepas (setelah 3–5 hari).

4. Metode Lem (Tissue Adhesive) 
 Metode lem (tissue adhesive / lem khusus medis) secara prinsip bisa digunakan pada bayitetapi dengan beberapa catatan penting — tidak semua kasus cocok. Berikut penjelasan lengkapnya:
  1. ✅ Kelebihan:

    1. Tanpa jahitan – luka disatukan dengan lem khusus medis, jadi tampak lebih rapi.

    2. Minim perdarahan dan cepat kering – cocok untuk kulit bayi yang tipis dan sensitif.

    3. Waktu tindakan singkat – biasanya hanya 5–10 menit.

    4. Nyaman & minim trauma – karena tidak perlu lepas alat seperti metode klamp.

    Catatan & Batasan:

    1. Ukuran penis bayi harus cukup (biasanya >2,5 cm) agar area kerja jelas dan lem bisa diaplikasikan merata.

    2. Tidak dianjurkan untuk bayi baru lahir (<1 bulan) karena kulit masih sangat tipis dan area sangat kecil.

    3. Tidak cocok bila ada kelainan anatomi, seperti fimosis berat, chordee, atau penumpukan lemak pubis.

    4. Perawatan pasca sunat harus ekstra lembut, karena lem bisa terkelupas lebih cepat bila sering terkena urin atau popok basah.

    Metode lem cocok untuk bayi usia 1–6 bulan dengan kondisi normal, dilakukan oleh dokter berpengalaman dan menggunakan lem medis steril (bukan lem biasa).
    Namun untuk bayi sangat kecil atau dengan kondisi khusus, metode BiTech atau konvensional lebih direkomendasikan karena memberi kontrol lebih baik saat pemotongan kulit.


Tips Tambahan:

  • Gunakan krim antiseptik lembut khusus bayi sesuai anjuran dokter.

  • Hindari penggunaan popok terlalu ketat.

  • Pastikan tindakan dilakukan oleh dokter berpengalaman di klinik khusus khitan bayi.

More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682



Kamis, 09 Oktober 2025

Cara Menghadapi Anak Autis Saat Khitan: Panduan untuk Orang Tua

 

Bagi anak dengan autisme (ASD), pengalaman medis seperti khitan bisa menjadi tantangan besar — bukan karena rasa sakit semata, tapi karena faktor sensori, kecemasan, dan perubahan rutinitas. Dengan pendekatan yang tepat, proses khitan bisa berjalan tenang, aman, dan minim stres.


1. Pilih Klinik yang Ramah Anak Berkebutuhan Khusus

Cari klinik yang memiliki tim medis sabar, empatik, dan berpengalaman menangani anak dengan autisme.
Klinik seperti dR.Sunat misalnya, menerapkan pendekatan komunikasi lembut, suasana tenang, dan ruang tindakan nyaman — membantu anak merasa lebih aman.

2. Persiapan Mental Sejak Awal

Anak autis sering kesulitan dengan perubahan mendadak. Maka, penting untuk:

  • Memberi tahu rencana khitan jauh hari sebelumnya.

  • Gunakan cerita visual atau video pendek agar anak paham apa yang akan terjadi.

  • Lakukan latihan sederhana di rumah, seperti duduk tenang di kursi atau mendengar suara alat medis ringan.

3. Pilih Metode Sunat yang Cepat & Minim Nyeri

Metode modern seperti Bipolar/Bitech atau Smart Klamp sangat disarankan.
Keduanya minim perdarahan, waktu tindakan singkat, dan penyembuhan lebih cepat — mengurangi stres sensorik pada anak autis.

4. Pendekatan Tenang & Dukungan Emosional

Selama tindakan:

  • Biarkan anak ditemani orang tua atau orang yang ia percayai.

  • Gunakan nada suara lembut dan hindari tekanan fisik berlebihan.

  • Bila anak sensitif terhadap suara atau cahaya, redupkan lampu dan hindari alat yang berisik.

5. Pasca Khitan: Konsistensi & Rutinitas

Setelah sunat, anak autis membutuhkan rasa aman dari rutinitas.

  • Tetap pertahankan jadwal makan, tidur, dan aktivitas seperti biasa.

  • Jelaskan setiap langkah perawatan luka dengan sederhana.

  • Gunakan pakaian longgar dan pastikan area tetap bersih untuk mencegah iritasi.


Khitan pada anak autis bisa dilakukan dengan aman dan nyaman, asal dilakukan dengan:

  • Persiapan mental yang baik

  • Pendekatan sabar dan empatik

  • Metode modern yang minim nyeri

  • Klinik yang memahami kebutuhan anak berkebutuhan khusus


💙 dR.Sunat
Sunat Modern, Aman & Nyaman untuk Semua Anak — Termasuk Anak Berkebutuhan Khusus
📍 Ruko CBD Citraland Blok N3/19
📞 WA: 087851825682


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682


Rabu, 08 Oktober 2025

Anak Setelah Dikhitan Akan Semakin Besar atau Gemuk — Mitos atau Fakta?


Banyak orang tua percaya bahwa setelah anak disunat, tubuhnya akan menjadi lebih besar, gemuk, atau cepat tumbuh. Tapi, apakah benar sunat bisa membuat anak gemuk? Yuk, kita bahas berdasarkan sudut pandang medis dan psikologis.


1. Sunat Tidak Berpengaruh Langsung pada Berat Badan

Secara medis, sunat (khitan) adalah tindakan pembedahan kecil untuk mengangkat sebagian kulit kulup pada penis.
Proses ini tidak berhubungan langsung dengan hormon pertumbuhan atau metabolisme tubuh, sehingga tidak bisa menjadi penyebab langsung anak menjadi gemuk atau tinggi.

Artinya:

Tidak ada perubahan biologis dari tindakan sunat yang bisa membuat anak bertambah gemuk.


2. Perubahan Pola Makan & Emosi Pasca Sunat

Nah, yang sering terjadi justru perubahan perilaku makan anak setelah disunat.
Sebelum sunat, banyak anak merasa cemas, takut, atau stres — sehingga nafsu makannya menurun.
Setelah tindakan selesai dan rasa takut hilang, mereka merasa lega, bahagia, dan lebih nyaman.

Kondisi ini membuat:
🍽️ Nafsu makan meningkat
😴 Tidur lebih nyenyak
😊 Suasana hati lebih stabil

Akhirnya, anak tampak “lebih gemuk” bukan karena efek sunatnya, tapi karena tubuhnya kembali makan dan beristirahat dengan normal.


 3. Aktivitas Fisik Berkurang Saat Masa Pemulihan

Selama masa pemulihan (biasanya 3–7 hari), anak lebih banyak duduk, rebahan, atau bermain santai.
Kurangnya aktivitas fisik ini membuat kalori yang masuk tidak banyak terbakar, sehingga berat badan bisa naik sedikit.
Namun, setelah sembuh dan mulai aktif lagi, berat badan biasanya kembali normal.


 4. Efek Pertumbuhan Alami

Usia anak saat disunat umumnya berada di fase pertumbuhan pesat (usia 5–10 tahun).
Pada fase ini, tubuh anak memang akan cepat bertambah tinggi dan berisi.
Itulah mengapa banyak orang tua salah mengira “setelah disunat, anak jadi cepat besar”, padahal sebenarnya karena faktor usia dan hormon pertumbuhan.


 5. Faktor Psikologis: Anak Merasa Lebih Dewasa

Setelah disunat, banyak anak merasa lebih “hebat” dan bangga karena sudah melalui proses penting dalam hidupnya.
Rasa percaya diri dan kebahagiaan ini bisa memengaruhi keseimbangan hormon stres, seperti kortisol, yang secara tidak langsung membuat tubuh lebih sehat dan pola makan lebih baik.

👉 Sunat tidak menyebabkan anak menjadi gemuk atau cepat besar secara langsung.

Perubahan fisik yang terlihat setelah sunat biasanya disebabkan oleh:

  • Nafsu makan yang meningkat

  • Aktivitas fisik yang menurun saat pemulihan

  • Fase pertumbuhan alami

  • Kondisi emosional anak yang lebih stabil


💙 Pesan untuk Orang Tua:

Jangan khawatir jika anak tampak lebih gemuk setelah sunat — itu tanda bahwa anak sedang dalam masa tumbuh sehat dan nyaman setelah proses penyembuhan.

📍 Untuk hasil sunat yang aman, modern, dan nyaman untuk anak, percayakan pada dR.Sunat-Driyorejo
🩵 “Sunat Modern, Aman & Nyaman untuk Anak”

More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177
📞 WA: 087851825682

Selasa, 07 Oktober 2025

Khitan dan Kebersihan: Apa Kata Dokter Anak & Urologi?

 Khitan atau sunat bukan hanya tradisi, tapi juga memiliki manfaat medis yang terbukti. Menurut dokter anak dan urologi, tindakan khitan berperan penting dalam menjaga kebersihan organ intim laki-laki dan mencegah berbagai masalah kesehatan di masa depan.

Pandangan Dokter Anak

Dokter anak menilai bahwa khitan dapat mencegah penumpukan smegma — zat putih yang bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri. Dengan demikian, risiko infeksi saluran kemih (ISK) pada anak yang sudah disunat jauh lebih rendah dibandingkan yang belum.

Pandangan Dokter Urologi

Dari sisi urologi, khitan membantu mencegah masalah pada kulit kulup seperti fimosis (kulit tidak bisa ditarik ke belakang) dan balanitis (radang kepala penis). Selain itu, dalam jangka panjang, khitan juga dikaitkan dengan penurunan risiko infeksi menular seksual dan kanker penis pada pria dewasa.


Khitan adalah langkah medis yang tidak hanya bernilai ibadah bagi umat Islam, tetapi juga berdampak besar bagi kesehatan reproduksi dan kebersihan pribadi.


Ingin khitan yang aman, cepat, dan higienis?
💙 Pilih Klinik Sunat dR.Sunat — menggunakan metode modern dan dokter profesional
👉 Reservasi mudah via WhatsApp atau DM sekarang! cek link di bawah ini


More Information About Khitan

Alamat:
Citraland Driyorejo CBD Ruko Blok  N3/19
Jl.Raya Petiken No.01, Kec.Driyorejo

Kab.Gresik,Jawa Timur 61177


Ketahuilha Ukuran Burung Normal Anak Sebelum Khitan!

            Ukuran penis (burung) anak bukan patokan utama untuk menentukan siap atau tidaknya dikhitan , tapi secara medis tetap ada ukuran...