Awal mula khitan (sunat) sudah sangat tua dan merupakan salah satu praktik medis dan keagamaan tertua di dunia. Berikut penjelasannya secara singkat dan mudah dipahami 👇
1. Zaman Kuno (Ribuan Tahun Sebelum Masehi)
-
Asal-usul khitan sudah ditemukan sejak lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
-
Bukti tertua ditemukan di Mesir Kuno, sekitar 2400 SM, berupa lukisan dinding di makam kuno yang menggambarkan proses sunat.
-
Tujuannya pada masa itu diyakini untuk kebersihan, kedewasaan, dan simbol kemurnian.
2. Dalam Tradisi Agama Yahudi
-
Dalam agama Yahudi, khitan disebut “Brit Milah” (perjanjian sunat).
-
Dilakukan pada hari ke-8 setelah bayi laki-laki lahir.
-
Diperintahkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim AS sebagai tanda perjanjian antara Tuhan dan keturunannya.
3. Dalam Islam
-
Dalam Islam, khitan dianggap sebagai fitrah (tanda kebersihan dan ketaatan).
-
Nabi Ibrahim AS juga dikenal sebagai orang pertama yang berkhitan, sebagaimana disebut dalam hadis:
“Nabi Ibrahim berkhitan pada usia delapan puluh tahun dengan kapak.” (HR. Bukhari & Muslim)
-
Nabi Muhammad ﷺ menganjurkan umatnya untuk berkhitan sebagai bentuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
4. Dalam Dunia Medis Modern
-
Di luar alasan agama, kini banyak negara menerapkan khitan karena terbukti mengurangi risiko infeksi saluran kemih, HIV, dan kanker penis.
-
Jadi, khitan bukan hanya tradisi agama, tapi juga tindakan kesehatan yang diakui dunia medis.
Khitan sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, kemudian menjadi perintah agama melalui Nabi Ibrahim AS, dan kini terbukti bermanfaat secara medis dan higienis.